Selasa, 20 November 2012

Hasil wawancara dengan Guru Besar

  • Prof. Freddy Permana Zen, PhD. (Departemen Fisika-FMIPA, ITB), Senin 15 Oktober 2012 pk15.00
Filsafat sains berbicara perihal dua pendekatan, deduktif dan induktif, yang kadangkala berjalan tidak saling beriringan namun hasil akhirnya merujuk kepada sesuatu hal yang saling mendukung. Seperti Einstein dan Bohr yang tidak sepaham mengenai realitas dan pengamatan (observasi) dari suatu sistem (objek). Dan berbicara mengenai kebenaran dan kepastian, dapat dijelaskan dengan ilustrasi kucing Schrödinger.

Ilustrasi kucing Schrödinger:
Dapat dijelaskan bahwa apabila suatu efek foton ditembakkan ke dalam kotak, maka ada dua pendapat yang berbeda, yakni dari pendapat di dalam kotak dan di luar kotak; apakah kucing tsb mati ataukah hidup; maka jawaban pastinya adalah dengan merusak atau membongkar kotak tsb. Demikian juga halnya dalam mengetahui hasil suatu hipotesa apakah diterima atau tidak dengan cara melakukan eksperimen atau percobaan sehingga dapat diketahui hasilnya sebagai dasar untuk memastikan hipotesa tsb diterima atau ditolak. Filsafat sains tetap mendukung keyakinan bahwa suatu teori pada dasarnya akan selalu bisa dibantahkan sehingga menganut paham bahwa kebenaran hakiki dan absolut tetaplah milik Sang Pencipta, sehingga seorang lulusan pendidikan tinggi tetaplah harus menjunjung tinggi norma kesantunan dan kerendahan hati perihal arti sebuah kebenaran absolut.
  • Prof. Dr. Biranul Anas Zaman (Departemen Kriya-FSRD, ITB), Senin 19 November 2012 pk14.30
Keilmuan Kriya bermula dari studi dan mata pelajaran yang berhubungan dengan tata-karya tangan atau pra-karya yang telah diberikan sejak bangku sekolah dasar bahkan taman kanak-kanak; apa yang dikenal dengan pelajaran tata-boga. Pelajaran ini berkembang sampai saat ini dikenal dengan istilah trend-nya adalah craft. Craft saat ini telah dinilai dengan harga tinggi sebab memiliki perbedaan khas dan unik karena hasil karya tangan bukan mekanik atau mesin; sehingga sangat memiliki nilai seni dan karya yang tak ternilai. Kriya bisa berpotensi memberi devisa pada negara asalkan dikelola dengan baik, serius dan profesional; disamping memberi keuntungan materi juga keuntungan terhadap identitas dan harga diri nasional karena warisan tradisional yang tidak mungkin dapat ternilai secara material. Secara keseluruhan alasan mengapa pendidikan harus mengandung unsur kandungan lokal yang mencitrakan karakteristik dan kekayanan nasional, karena dengan demikian kehormatan bangsa dan negara dapat dirasakan terlebih oleh masyarakat dunia. Kemajuan suatu bangsa dinilai dari hasil karya yang telah dipublikasikan pada dunia internasional dan terukur dari tingkat pendidikan yang telah berhasil terselenggara dengan baik.
Cintai karya dan produk nasional!




Senin, 24 September 2012

Tugas #4: Milestone Studi S3 STEI-ITB

Usulan dan penambahan terhadap milestone studi S3 di STEI-ITB Bandung:
http://www.4shared.com/officeas/bbljXnX2Y/oke_simamora_kkegiatan_dan_Capaian.html

Perubahan ini dibuat dengan alasan mempertimbangkan waktu pengerjaan dan kapabilitas dalam penyelesaian setiap target pekerjaan; disamping juga memperhitungkan hari libur dan aktivitas keluarga. Karena hal ini tidak bisa dinafikan.

Rabu, 19 September 2012

Tugas#3 Inovasi dalam Teknologi

Inovasi dalam Teknologi Komputer dan Jaringan Wireless

Wireless-Communication Card

Inovasi yang saya kemukakan di sini adalah integrasi dari tiga network-card adapter atau sering danumum juga disebut dengan network identification card (NIC), yakni: WiFi-Card, Bluetooth, dan wireless-modem ditambah dengan chip radio-tuner yang berperan untuk menangkap sinyal propagasi dari stasiun pemancar radio untuk gelombang FM.

Skemanya adalah sebagai berikut:




Kapabilitas wireless-communication card ini:
  • Dapat melakukan panggilan komunikasi mobile (spektrum frekuensi GSM atau CDMA) tergantung kartu chip mobile-communication yang digunakan.
  • Dapat menangkap siaran radio FM
  • Dapat terintegrasi dalam hotspot suatu jaringan W-LAN indoor-building
  • Dapat berkomunikasi melalui media Bluetooth

Referensi:
  1. Ahmad, A. 2002. Data Communication Principles For Fixed and Wireless Networks. Kluwer Academic Publishers.
  2. Anttalainen, T. 2004. Introduction to Telecommunications Network Engineering. Artech House.
  3. Wheat, J. etc. 2001. Designing Wireless Network, Understand How Wireless Communication Works. Syngress.

Tugas#2 Teori Keberhasilan Studi S3

Teori Keberhasilan Studi S3

Sebuah studi diawali dengan motivasi awal dengan tujuan akhir apa yang ingin dicapai. Studi dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan sebagai bekal dalam meraih masa depan yang lebih pasti. Kegiatan studi tidak mengenal usia, namun walaupun demikian, pada kegiatan pendidikan formal usia dijadikan syarat dengan maksud memberikan ketentuan dasar secara normal dan umum saasaran setiap pendidikan formal; dan sudah pasti hal ini disasarkan pada kajian ilmu psikologis pendidikan. Dalam studi S3 ada empat variabel yang dapat dijadikan faktor penentu keberhasilan studi S3, yaitu:
  • Motivasi: variabel ini bersifat internal (dorongan dalam diri untuk memicu semangat dalam bekerja dan mengejar impian yang ingin dicapai) dan eksternal (nilai masukan dari orang sekitar; baik keluarga, sahabat, guru, trainer, dan kisah/berita). Variabel ini umum sebagai key-success factor tercapainya hasil akhir studi yang baik.
  • Dukungan dana: variabel ini dibutuhkan untuk membiayai proses kegiatan studi dari awal s.d akhir. Bisa bersumber dari pribadi maupun pihak eksternal. Umumnya bila variabel ini tidak terpenuhi, studi akan terhenti sampai pada saat kondisi menyebabkan variabel ini ada maka studi kembali dapat dilanjutkan.
  • Kemampuan untuk menyelesaian persoalan: variabel ini bersumber dari internal diri dan bersifat tangible, dimana terlihat dari kemampuan dalam menyelesaikan setiap pertanyaan, kasus, dan tugas yang diberikan dalam studi. Bersumber dari daya nalar, logika, dan kecerdasan.
  • Dukungan literatur dan kepustakaan ilmiah: variabel ini bersumber dari kepustakaan yang tersedia seperti: text-book, e-book, sumber informasi dan berita dari internet, majalah, dan jurnal/makalah ilmiah.   
Keempat variabel ini berada pada level yang seimbang dan sama pentingnya.

Dinyatakan dalam model matematika sebagai berikut:


Dimana:
Ki: nilai bobot dari 0 s.d 9 (skalabilitas 10 tingkat ditentukan secara proporsional dan setimbang)
i: x, y, z, w

Referensi:
  1. Madian, D.G. 2002. Menyoal Objektivisme Ilmu Pengetahuan. Penerbit Teraju
  2. desJardins, M. 1994. "How to Succeed in Graduate School: A Guide for Students and Advisors". Crossroads Magazine.
  3. 3 qualities of successful Ph.D. students: Perseverance, tenacity and cogency. Diakses dari link-address: http://matt.might.net/articles/successful-phd-students/      





Sabtu, 15 September 2012

Contoh Disertasi

Contoh disertasi dalam ruang-lingkup Mobile Ad-hoc Network (MANET) dapat diakses pada link-address berikut:

Rabu, 05 September 2012

Tugas #1: Harga sebuah ijazah S3

Pendidikan S3 merupakan suatu rangkaian proses dan tahapan yang panjang dan terseleksi yang harus memiliki persiapan yang baik dan terencana. Tujuan akhir dari pendidikan S3 adalah sikap diri rendah hati, integritas tinggi, disiplin kerja, dan yang pasti teori baru yang memiliki nilai state-of-the art. Bagi saya pribadi ijazah S3 yang saya dapat senilai dengan 3/4 hidup yang saya jalani, oleh sebab itu setiap kegiatan yang dilakukan untuk mencapai kelulusan adalah suatu proses yang sangat berarti dan wajib konsisten untuk terus meningkatkan nilai tambah menuju suatu nilai kehidupan yang tak terbatas; bahkan dihitung dengan nilai komputasi sekalipun.